sumber : cegahsatwapunah.mybuckster.com
Jumat, 18 Juni 2010
Cegah Satwa Beruang Madu Punah
sumber : cegahsatwapunah.mybuckster.com
Kamis, 17 Juni 2010
Beruang Madu Spesies Beruang Terkecil

Beruang madu dalam bahasa ilmiah disebut sebagai Helarctos malayanus. Sedangkan dalam bahasa Inggris “Malayan Sun Bear” atau “Sun Bear”. Spesies beruang terkecil ini merupakan satwa yang dilindungi dari kepunahan secara International. Oleh IUCN Red List, binatang pemakan lebah dan madu yang pandai memanjat ini dalam status konservasi di kategorikan sebagai “Rentan” (Vulnerable; VU).
Ciri-ciri Beruang Madu. Beruang madu (Helarctos malayanus) mempunyai panjang tubuh sekitar 1,4 meter dengan tinggi punggungnya sekitar 70 cm. Beruang madu dewasa mempunyai berat tubuh antara 50-65 kg. Dengan ukuran tubuh ini, menjadikan Beruang madu sebagai beruang terkecil diantara jenis-jenis beruang lainnya yang terdapat di dunia.
Beruang madu berwarna hitam, dengan bulu yang keputih-putihan atau kuning yang berbentuk “V” di dadanya. Moncongnya berwarna lebih cerah dari warna dadanya. Beruang madu mempunyai kuku yang panjang-panjang dan terdiri dari masing-masing lima pada sepasang kaki depan dan belakang. Kaki depannya menghadap ke dalam dan tapaknya licin. Dengan kukunya dan bentuk kakinya inilah Beruang madu mampu memanjat pohon-pohon yang berbatang lurus dan tinggi dengan cepat dan mudah.
Dalam kondisi liar, usia hidup spesies beruang terkecil ini tak diketahui. Sedangkan dalam kurungan, beruang bernama latin Helarctos malayanus ini mencapai umur 28 tahun. Binatang pemakan madu ini mampu bereproduksi sepanjang tahun. Beruang madu mengandung selama 96 hari, dan menyusu selama 18 bulan. Mencapai kematangan seksual setelah berumur 3-4 tahun.
Habitat dan Makanan. Beruang madu hidup di hutan-hutan dataran rendah, hutan perbukitan, dan perbukitan atas sampai ketinggian 1.500 meter. Penyebarannya mulai dari Bangladesh; Brunei Darussalam, Kamboja, China, India, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Thailand, dan Vietnam. Di Indonesia, Beruang madu terdapat di Pulau Sumatera dan Kalimantan.
Beruang madu walaupun termasuk ke dalam ordo karnivora (pemakan daging) tetapi bersifat omnivora (pemakan segala), antara lain binatang-binatang kecil, burung, ayam hutan, buah-buahan dan daun-daun tertentu terutama pucuk-pucuk palem.
Makanan yang paling disukainya ialah sarang lebah (anak beserta madunya), oleh karena itulah binatang ini disebut “beruang madu”. Caranya seekor beruang memangsa sebuah sarang madu, ialah dengan memasukkan kukukuku kaki depannya ke dalam sebuah sarang yang sudah ada madunya, lalu menjilat madu beserta anak lebah itu dari dalamnya. Kegiatan mencari makan dilakukan pada malam hari.
Konservasi Beruang Madu. Sejak tahun 1994, Beruang madu (Helarctos Malayanus) di kategorikan dalam status konservasi “Rentan” (Vulnerable; VU) yang berarti spesies ini sedang menghadapi risiko kepunahan di alam liar. Selain itu binatang pemakan madu ini juga telah dimasukkan dalam CITES Apendix I sejak tahun 1979.
Ancaman kepunahan terhadap Beruang madu cukup memprihatinkan. Beruang madu banyak diburu orang karena punya nilai jual cukup tinggi. Yang sering kali diperjualbelikan di pasar gelap antara lain empedu, daging dan bulu dewasa. Selain itu juga Beruang madu dewasa maupun anak-anak yang dijual sebagai binatang peliharaan.
Ancaman lain terhadap populasi Beruang madu adalah rusaknya habitat akibat pembukaan hutan untuk pemukiman dan perkebunan serta kebakaran hutan yang semakin mempersempit ruang binatang pemakan madu ini.
Untuk mencegah ancaman kepunahan, salah satunya yang dilakukan oleh Yayasan Semboja Lestari yang bekerja sama dengan BOS (Balikpapan Orangutan Survival) yang membuat tempat perlindungan beruang madu (Helarctos malayanus) di Kutai Kertanegara, Kalimantan Timur. Areal seluas 58 ha ini menjadi tempat penampungan beruang madu hasil sitaan dari masyarakat.
Semoga Beruang madu yang merupakan spesies terkecil ini masih tetap mampu bertahan di habitatnya yang asli. Tidak sekedar menjadi fauna identitas provinsi Bengkulu dan maskot kota Balikpapan saja. Atau malah hanya sekedar menjadi julukan salah satu tim sepak bola peserta ISL (Indonesia Super League), Persiba.
Klasifikasi ilmiah. Kerajaan: Animalia; Filum: Chordata; Kelas: Mammalia; Ordo: Carnivora; Famili: Ursidae; Genus: Helarctos (Horsfield 1825); Spesies: Herarctos malayanus
Referensi:
* www.iucnredlist.org/apps/redlist/details/9760/0
* zipcodezoo.com/Animals/H/Helarctos_malayanus/
Senin, 14 Juni 2010
Fakta Menyedihkan Hewan Langka di Indonesia

Namun begitu, Indonesia juga memiliki spesies paling terancam punah. Tujuh tahun yang lalu World Conservation Union (IUCN, 2003) telah mengeluarkan daftar hewan yang terancam punah, sebanyak 147 jenis mamalia, 114 burung, 91 spesies ikan dan invertebrata 2b. Bagaimana dengan sekarang???. Upaya konservasi menjadi hal utama jika spesies ini tidak ingin punah dalam waktu dekat.
Perdagangan satwa liar merupakan ancaman serius bagi banyak spesies di Indonesia. Lebih dari 95% satwa yang dijual di pasar yang diambil langsung dari alam dan bukan hasil penangkaran. Dan Lebih dari 20% satwa yang dijual di pasar untuk konsumsi adalah hewan yang dilindungi. Meskipun demikian, spesies terancam punah dan dilindungi tersebut masih banyak diperdagangkan secara bebas, tentunya harga hewwan langka tersebut semakin melambung tinggi.
Sumber : http://evapinky.blogspot.com
Binatang Langka yang dilindungi oleh Peraturan Pemerintah
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 7 TAHUN 1999
TANGGAL 27 JANUARI 1999
Jenis-jenis Tumbuhan dan Satwa yang Dilindungi
No. Nama Ilmiah Nama Indonesia SATWA
I. MAMALIA (Menyusui)
1 Anoa depressicornis Anoa dataran
rendah, Kerbau pendek
2 Anoa quarlesi Anoa pegunungan
3 Arctictis binturong Binturung
4 Arctonyx collaris Pulusan
5 Babyrousa babyrussa Babirusa
6 Balaenoptera musculus Paus biru
7 Balaenoptera physalus Paus bersirip
8 Bos sondaicus Banteng
9 Capricornis sumatrensis Kambing Sumatera
10 Cervus kuhli; Axis kuhli Rusa Bawean
11 Cervus spp. Menjangan, Rusa sambar
(semua jenis dari genus Cervus)
12 Cetacea Paus
(semua jenis dari famili Cetacea)
13 Cuon alpinus Ajag
14 Cynocephalus variegatus Kubung,
Tando, Walangkekes
15 Cynogale bennetti Musang air
16 Cynopithecus niger Monyet hitam Sulawesi
17 Dendrolagus spp. Kanguru pohon
(semua jenis dari genus Dendrolagus)
18 Dicerorhinus sumatrensis Badak Sumatera
19 Dolphinidae Lumba-lumba air laut
(semua jenis dari famili Dolphinidae)
20 Dugong dugon Duyung
21 Elephas indicus Gajah
22 Felis badia Kucing merah
23 Felis bengalensis Kucing
hutan, Meong congkok
24 Felis marmorota Kuwuk
25 Felis planiceps Kucing dampak
26 Felis temmincki Kucing emas
27 Felis viverrinus Kucing bakau
28 Helarctos malayanus Beruang madu
29 Hylobatidae Owa, Kera tak berbuntut (Hylobatidae)
30 Hystrix brachyura Landak
31 Iomys horsfieldi Bajing terbang ekor merah
32 Lariscus hosei Bajing tanah bergaris
33 Lariscus insignis Bajing tanah, Tupai tanah
34 Lutra lutra Lutra
35 Lutra sumatrana Lutra Sumatera
36 Macaca brunnescens Monyet Sulawesi
37 Macaca maura Monyet Sulawesi
38 Macaca pagensis Bokoi, Beruk Mentawai
39 Macaca tonkeana Monyet jambul
40 Macrogalidea musschenbroeki Musang Sulawesi
41 Manis javanica Trenggiling, Peusing
42 Megaptera novaeangliae Paus bongkok
43 Muntiacus muntjak Kidang, Muncak
44 Mydaus javanensis Sigung
45 Nasalis larvatus Kahau, Bekantan
46 Neofelis nebulusa Harimau dahan
47 Nesolagus netscheri Kelinci Sumatera
48 Nycticebus coucang Malu-malu
49 Orcaella brevirostris Lumba-lumba air tawar, Pesut
50 Panthera pardus Macan kumbang, Macan tutul
51 Panthera tigris sondaica Harimau Jawa
52 Panthera tigris sumatrae Harimau Sumatera
53 Petaurista elegans Cukbo, Bajing terbang
54 Phalanger spp. Kuskus (semua jenis dari genus Phalanger)
55 Pongo pygmaeus Orang utan, Mawas
56 Presbitys frontata Lutung dahi putih
57 Presbitys rubicunda Lutung merah, Kelasi
58 Presbitys aygula Surili
59 Presbitys potenziani Joja, Lutung Mentawai
60 Presbitys thomasi Rungka
61 Prionodon linsang Musang congkok
62 Prochidna bruijni Landak Irian, Landak semut
63 Ratufa bicolor Jelarang
64 Rhinoceros sondaicus Badak Jawa
65 Simias concolor Simpei Mentawai
66 Tapirus indicus Tapir, Cipan, Tenuk
67 Tarsius spp. Binatang hantu, Singapur(semua jenis dari genus Tarsius)
68 Thylogale spp. Kanguru tanah (semua jenis dari genus Thylogale)
69 Tragulus spp. Kancil, Pelanduk, Napu (semua jenis dari genus Tragulus)
70 Ziphiidae Lumba-lumba air laut (semua jenis dari famili Ziphiidae)
sumber : kabonfootprint


